Jumat, 30 Oktober 2015

Yamaha Minta Pengawas Redakan Ketegangan Rossi-Marquez

05.11 Posted by Unknown No comments
VIVA.co.id - Insiden antara Valentino Rossi dan Marc Marquez di MotoGP Malaysia, diawali dengan ketegangan di antara kedua pembalap sebelum lomba. Direktur tim Yamaha Massimo Maregalli sebenarnya telah meminta pengawas balap Moto GP melakukan intervensi.


Dilansir dari Motor Sport, Jumat, 30 Oktober 2015, juru bicara tim Yamaha mengatakan emosi terlihat jelas sejak sesi latihan pada Kamis, 22 Oktober 2016. "Massimmo Meregalli bertemu pengawas lomba pada Sabtu, 24 Oktober, menyarankan mereka memanggil keduanya."
Pengawas lomba diharapkan memberi peringatan tegas pada Rossi dan Marquez, sebelum pelaksanaan lomba. "Tapi pengawas lomba mengatakan tidak perlu memanggil mereka," kata juru bicara Yamaha. Insiden semestinya tidak perlu terjadi, jika ofisial lomba tidak mengabaikan masalah.

Keputusan dari pengawas lomba memicu reaksi dari ayah Rossi, Graziano. "Mereka sebenarnya hanya butuh meredakan ketegangan, meminta keduanya menjalani balapan masing-masing tanpa ikut campur satu sama lain."

"Itu pekerjaan mereka untuk mengatakan pada pembalap, bahwa mereka berada di bawah pengawasan ketat, dan mereka akan terkena hukuman jika melakukan kesalahan. Tapi mereka memilih untuk tidak mengatakan apa pun," ujar Graziano.

Rossi mengeluarkan peringatan pada Marquez sebelum lomba. Graziano menyebut peringatan itu bukan ditujukan untuk membuat kontroversi, tapi upaya untuk membuat ofisial lomba datang memperhatikan apa yang terjadi.

Carlo Pernat, manajer pembalap Ducati Andrea Iannone, mengatakan pengawas lomba membuat kesalahan besar, dengan tidak bersikap setelah konferensi pers Rossi. Mereka turut menyebabkan situasi yang tak dapat ditoleransi, diantara dua pembalap yang sedang marah dan frustasi.

"Jelas bagi saya bahwa pengawas lomba semestinya memanggil dua pembalap, bertanya apa yang terjadi," kata Pernat. Menurutnya ketegangan yang sangat tinggi sebelum lomba, merupakan bukti yang nyata bahwa sesuatu yang buruk dapat terjadi.

0 komentar:

Posting Komentar