Bisa dipahami kalau Shuhei Nakamoto akan membela Marc Marquez dalam insiden tabrakannya dengan Valentino Rossi di Sepang, namun petinggi Honda itu juga sempat melontarkan sindiran kepada pembalap Yamaha itu dalam sebuah wawancara internal.
Rossi memang terang-terangan menuduh gaya membalap Marquez di Sepang hanya untuk mengganggunya saja, padahal dia berpeluang menjadi juara dunia sementara Marquez tidak.
"Ini namanya balapan! Tidak ada komentar atau kritikan setelah Dani (Pedrosa) bertarung dengan Valentino di Aragon dan mengalahkannya, dan juga di Phillip Island dengan (Andrea) Iannone – tidak ada yang menuduh Andrea berusaha membantu seorang pesaing di atas yang lain," kata Nakamoto, yang menjabat Wakil Presiden Honda Racing Corporation (HRC).
Pernyataan Nakamoto ini dimuat di situs resmi HRC Senin (2/11).
"Musim ini memang sulit dan di Sepang Marc cuma ingin meraih hasil terbaik bagi dia dan timnya. Bukan sifatnya untuk pasrah di posisi empat kalau ada peluang bertarung merebut posisi tiga."
Nakamoto mengingatkan bahwa pada musim 2010, Rossi juga pernah melakukan balapan riskan padahal dia sudah tidak berpeluang lagi, melawan pembalap yang berpeluang menjadi juara dunia, Jorge Lorenzo.
"Kita juga harus menengok kembali ke Motegi (Jepang) pada 2010, ketika Valentino sudah tak berpeluang menjadi juara dunia namun dia terlibat dalam duel seru dengan rekan setim Jorge," kata Nakamoto.
"Setelah balapan, ketika Jorge mengeluh bahwa Valentino terlalu agresif dan membabi buta karena dia sudah tak berpeluang, Valentino berkomentar: 'Saya sampaikan ke Yamaha, apa yang kalian harapkan dari saya, finis di belakang? Kalau tahu begini, lebih baik saya tinggal di rumah saja'," ujar Nakamoto mengutip Rossi.
"Kami setuju sepenuhnya dengan pendekatan Valentino itu dan akan selalu mengukung para pembalap kami untuk meraih hasil terbaik."
0 komentar:
Posting Komentar