TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Kedatangan pembalap motor dunia, Valentino Rossi, selalu dinanti-nantikan para penggemarnya.
Kali ini, untuk kedua kalinya, Rossi mendarat di Bali.
Jika pada kunjungan sebelumnya Rossi disibukkan dengan urusan pekerjaan, akhirnya sekarang dia memiliki cukup waktu untuk menikmati keindahan Pulau Dewata.
“Sebelumnya saya sudah sempat ke sini. Unfortunately always for working. Hopefully within the next days, I will have free time to explore. (Sayangnya selalu untuk urusan pekerjaan. Dalam beberapa hari ke depan, saya akan punya waktu untuk menikmati Bali),” ujar juara 6 kali balapan motor paling bergengsi dunia, MotoGP, yang dijuluki The Doctor itu, Selasa (26/1/2016) siang, dalam sesi wawancara eksklusif dengan Tribun Bali di Mulia Hotel & Resort, Nusa Dua.
Pihak PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) memberi kesempatan wawancara dengan Rossi hanya untuk tiga media di Indonesia, yakni Tribun Bali (sebagai satu-satunya media di Bali yang terpilih), TransTV dan sebuah surat kabar nasional.
Masing-masing media tersebut diberi kesempatan untuk mewawancarai Rossi secara terpisah dan dalam waktu berbeda-beda.
Namun, durasi wawancara sudah dipatok oleh pihak panitia, yakni tak lebih dari 10 menit.
Tribun Bali yang mendapat giliran kedua untuk wawancara, sekitar pukul 11.45 Wita, diterima dengan hangat oleh Rossi.
Rossi tampak begitu bersemangat dan dengan ramahnya langsung menjabat tangan Tribun Bali.
“Thank you. Senang sekali bertemu dengan anda,” kata Rossi kepada Tribun Bali dengan aksen Italianya yang sangat kental.
Saat Tribun Bali melakukan wawancara, sejumlah fans Rossi yang mengenakan baju kuning lengkap dengan nomor VR46, tidak sabar menanti di luar.
Mereka ingin sekali bertemu idolanya.
Dalam wawancara dengan reporter Tribun Bali Ni Ketut Sudiani di Ruang Jasmin, Mulia Hotel & Resort itu, Rossi ditemani beberapa orang dekatnya.
Di antaranya manajer komunikasinya William Favero, dan sahabat karib Rossi, Alessio “Uccio” Salucci.
Rossi tampak begitu bersemangat dan dengan ramahnya langsung menjabat tangan Tribun Bali.
“Thank you. Senang sekali bertemu dengan anda,” kata Rossi kepada Tribun Bali dengan aksen Italianya yang sangat kental.
Saat Tribun Bali melakukan wawancara, sejumlah fans Rossi yang mengenakan baju kuning lengkap dengan nomor VR46, tidak sabar menanti di luar.
Mereka ingin sekali bertemu idolanya.
Dalam wawancara dengan reporter Tribun Bali Ni Ketut Sudiani di Ruang Jasmin, Mulia Hotel & Resort itu, Rossi ditemani beberapa orang dekatnya.
Di antaranya manajer komunikasinya William Favero, dan sahabat karib Rossi, Alessio “Uccio” Salucci.
Rossi mengakui Bali sebagai tempat yang sangat indah untuk berlibur.
“Kami harus pergi ke pantai-pantainya. Saya suka melihat sungai, pohon-pohon, juga seni budayanya. Banyak orang Italia yang berkunjung ke Bali,” ucap pria kelahiran Urbino (Italia) 16 Februari 1979 ini.
Kendati baru sehari berada di Bali, Rossi sudah merasa seperti berada di rumah sendiri.
“I feel like home,” tandas Rossi yang mengenakan kemeja bermotif batik bertuliskan nomor punggungnya, 46.
Baginya, adalah sebuah kebanggaan dan kehormatan memiliki banyak pendukung dari Indonesia pada umumnya, dan dari Balipada khususnya, yang terus turut bersamanya sepanjang perjalanan karirnya.
“Kami harus pergi ke pantai-pantainya. Saya suka melihat sungai, pohon-pohon, juga seni budayanya. Banyak orang Italia yang berkunjung ke Bali,” ucap pria kelahiran Urbino (Italia) 16 Februari 1979 ini.
Kendati baru sehari berada di Bali, Rossi sudah merasa seperti berada di rumah sendiri.
“I feel like home,” tandas Rossi yang mengenakan kemeja bermotif batik bertuliskan nomor punggungnya, 46.
Baginya, adalah sebuah kebanggaan dan kehormatan memiliki banyak pendukung dari Indonesia pada umumnya, dan dari Balipada khususnya, yang terus turut bersamanya sepanjang perjalanan karirnya.
Rossi mengakui Bali sebagai tempat yang sangat indah untuk berlibur.
“Kami harus pergi ke pantai-pantainya. Saya suka melihat sungai, pohon-pohon, juga seni budayanya. Banyak orang Italia yang berkunjung ke Bali,” ucap pria kelahiran Urbino (Italia) 16 Februari 1979 ini.
Kendati baru sehari berada di Bali, Rossi sudah merasa seperti berada di rumah sendiri.
“I feel like home,” tandas Rossi yang mengenakan kemeja bermotif batik bertuliskan nomor punggungnya, 46.
Baginya, adalah sebuah kebanggaan dan kehormatan memiliki banyak pendukung dari Indonesia pada umumnya, dan dari Balipada khususnya, yang terus turut bersamanya sepanjang perjalanan karirnya.
“Kami harus pergi ke pantai-pantainya. Saya suka melihat sungai, pohon-pohon, juga seni budayanya. Banyak orang Italia yang berkunjung ke Bali,” ucap pria kelahiran Urbino (Italia) 16 Februari 1979 ini.
Kendati baru sehari berada di Bali, Rossi sudah merasa seperti berada di rumah sendiri.
“I feel like home,” tandas Rossi yang mengenakan kemeja bermotif batik bertuliskan nomor punggungnya, 46.
Baginya, adalah sebuah kebanggaan dan kehormatan memiliki banyak pendukung dari Indonesia pada umumnya, dan dari Balipada khususnya, yang terus turut bersamanya sepanjang perjalanan karirnya.
0 komentar:
Posting Komentar