Masalahnya adalah, Iannone dan Lorenzo masih terikat kontrak di tim masing-masing sampai tahun depan.
"Iannone punya kontrak dengan Ducati untuk tahun 2016, seperti halnya Lorenzo (di Yamaha)," kata Carlo Pernat, manajer Iannone, seperti dilansir Motorsport.com.
Namun kalau memang bisa diwujudkan, pasangan Iannone-Rossi di Yamaha "akan fantastis", tambahnya.
Karena kontrak yang masih berjalan, pertukaran Lorenzo dengan Iannone akan sangat rumit sehingga butuh campur tangan perusahaan pengelola MotoGP, Dorna, ujarnya.
Nasib Lorenzo di Yamaha menjadi pertanyaan setelah insiden tabrakan Rossi dengan pembalap Honda Marc Marquez di Sepang. Lorenzo menghujat rekan setimnya itu, mengkritik hukuman Race Direction yang disebutnya terlalu ringan, menuntut Rossi didiskualifikasi dan bahkan membuat tanda jempol ke bawah di podium saat bersama Rossi.
"Dengan adanya semua kekacauan ini, jelas bahwa beberapa perkembangan baru bisa terjadi. Dan jika itu terjadi, Dorna perlu terlibat," kata Pernat.
"Tidak mungkin kontrak dilanggar karena akan membawa dampak keuangan yang serius. Benar bahwa para pembalap bisa bertukar tempat, namun perubahan seperti itu jelas butuh pengesahan oleh Dorna."
Pernat meyakini bahwa duet Rossi dan Lorenzo akan menimbulkan banyak masalah setelah penghujung musim 2015 yang penuh intrik.
"Kejuaraan tidak akan sama lagi mulai sekarang, karena saya tak lagi bisa melihat bahwa Valentino dan Lorenzo bisa bekerja sama," ujarnya
"Terkait Lorenzo, setelah apa yang dia katakan, Yamaha tentu akan mengambil tindakan padanya."
0 komentar:
Posting Komentar